kali bertekad untuk membersihkan pertandingan di Indonesia dari pembakaran cerawat atau flare dan kembang api. Namun, ancaman bakal terus adanya cerawat dan kembang api di setiap pertandingan musim depan tetap besar meski sudah ada sanksi tegas pada musim-musim lalu.
Indikatornya adalah dua laga turnamen pramusim, final Piala Gubernur Jatim dan Trofeo Persija. Pada pertandingan puncak antara Persik kontra Gresik United di Stadion Brawijaya, Kediri (11/1) dan Trofeo Persija antara Persija, Arema, dan Sriwijaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (11/1), terdapat beberapa titik cerawat dan kembang api yang menyala.
Meski tidak mengganggu jalannya pertandingan, ulah oknum suporter itu tetaplah melanggar peraturan. Sikap fanatisme belum bisa disalurkan dengan benar.
Di LSI 2015, panpel dan aparat keamanan harus lebih ketat lagi memeriksa semua bawaan penonton yang masuk stadion. "Dihimbau sudah, disanksi sudah, sekarang memang tinggal menunggu kesadaran dari masing-masing individu. Tapi, harus ada tindakat aktif dari bagian keamanan stadion. Meski begitu, kami akan mengkampanyekan sebelum LSI bergulir," tuturnya.
"Sejauh ini tidak masalah ada di beberapa turnamen pramusim. Tapi bila ada di LSI pasti akan kami sanksi. Kami serius dalam memerangi fenomena itu, maka sebelum LSI dimulai kampanye untuk pelarangan cerwat akan kami tingkatkan," ucap CEO PT LI, Joko Driyono.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar