Musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 pada 28 Desember 2014 cukup mempengaruhi psikis pemain Arema.
Hal itu terlihat jelas saat rombongan tim berjuluk Singo Edan ini melakukan penerbangan pertama pada 2015 ke Jakarta, Jumat (9/1) siang.
Ketika hendak memasuki pesawat dari Bandara Abd. Saleh, Malang, obrolan pemain sudah mengarah ke tragedi pesawat. "Kalau dapat asuransi Rp2 miliar, tidak masalah deh terjadi apa-apa di atas. Pesangon buat anak istri sudah cukup," celetuk salah satu pemain Arema ketika menaiki tangga pesawat.
Ketika lepas landas dan berada di ketinggian maksimal, perjalanan terasa nyaman. Namun, ketegangan muncul ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sebab, pesawat hanya berputar-putar di atas bandara kurang lebih 20 menit lamanya.
Pilot tidak memberikan pengumuman apa-apa. Tetapi, beberapa pramugari akhirnya memberikan jawaban kalau pesawat masih menunggu giliran untuk mendarat karena padatnya lalu-lintas bandara.
Meski sudah dapat jawaban, tetap saja beberapa pemain terlihat wajahnya mulai pucat karena mual dengan banyaknya guncangan.
"Pusing kepala kena pesawat muter-muter di atas. Grogi juga rasanya," kata Gilang Ginarsa, bek Arema.
Rombongan Arema pun bersyukur pesawat yang membawa mereka bisa mendarat dengan selamat di Jakarta.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar