Belum melakukan persiapan menghadapi kompetisi Divisi Utama, PSIM Yogyakarta ditinggalkan Ketua Umum, Haryadi Suyuti. Keputusan mundur Haryadi tidak terlepas dari posisinya sebagai Walikota Yogyakarta.
“Beliau meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum PSIM. Sulit bagi Haryadi untuk menjadi ketua umum yang juga kepala daerah. Apalagi, ada surat edaran dari Mendagri kalau kepala daerah tidak bisa menjabat pada cabang olah raga,” kata Dwi Irianto, mantan direktur utama PT Putra Insan Mandiri (PIM) yang mengelola PSIM.
Haryadi sendiri mengaku dilematis dengan jabatannya sebagai Ketua Umum PSIM. Dirinya sempat ditegur secara lisan oleh Mendagri Tjahyo Kumolo karena masih menjabat sebagai pimpinan klub profesional.
Meski melepaskan jabatan sebagai Ketua Umum, namun Dwi mengungkapkan bila Haryadi tetap berkomitmen mendukung PSIM yang akan bertarung di kompetisi Divisi Utama. Hanya, PSIM harus secepatnya memilih ketua umum menggantikan Haryadi.
Rencananya, pemilihan ketua umum dilakukan pada Minggu (11/1). Untuk itu akan diundang perkumpulan di bawah Pengcab PSSI Kota yang menjadi pemilik PSIM. Dalam pertemuan itu juga akan dibentuk pengelola manajemen PSIM 2015.
“Kami memfasilitasi perkumpulan, stake holder dan mereka yang peduli pada PSIM untuk mencari ketua umum baru sekaligus membentuk pengelola manajemen untuk musim kompetisi mendatang. Kami harus bergerak cepat karena kompetisi digelar pada awal Maret. Waktunya tinggal sedikit lagi,” kata Iriantoko Cahyo Dumadi yang musim lalu menjabat sebagai direktur keuangan PSIM.
Terkait utang PSIM di musim lalu, Iriantoko menyampaikan bila hal tersebut masih menjadi tanggung jawab manajemen dan ketua umum lama. Menurutnya saat ini utang PSIM kepada pihak ketiga mencapai 800 juta rupiah.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar