Hari ini, Kamis (8/1), Komisi Disiplin PSSI rencananya akan memutuskan sengketa pemakaian pemain tidak sah Persiwa yang dilaporkan manajemen Martapura FC (MFC).
Berkaitan dengan itu, Ketua Umum MFC, M. Hilman, berharap Komisi Disiplin PSSI bertindak bijaksana dan adil saat memutuskan kasus tersebut.
Seperti diketahui, Persiwa telah memainkan Pieter Rumaropen di Divisi Utama 2014 yang sedang menjalani skorsing hukuman larangan tampil setahun dari Komding sebagai buntut pemukulan terhadap wasit Muhaimain (Blitar) di LSI 2013. Terhitung Pieter sebanyak enam kali bermain untuk Persiwa.
"Data dan fakta yang kami kirimkan ke Komdis yang ditembuskan ke PT LI dan PSSI sangat lengkap. Kami berharap Komdis berani memutuskan sengketa ini dengan menjunjung tinggi asas keadilan dan kejujuran. Jika asas itu dilakukan, Komdis bisa memperbaiki citra dan kepercayaan para anggota terhadap PSSI," tutur Hilman.
Sebagai anggota resmi, lanjut Hilman, sudah sewajarnya bila pihak Martapura FC melaporkan dan meminta keadilan kepada PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia.
"Kami ini sebagai anggota ibarat anak, PSSI sebagai orangtua. Jadi, kalau anak minta keadilan kepada orangtua sudah sebagai keharusan. PSSI wajib berlaku adil kepada semua anggota yang dianggap sebagai anak-anaknya," ujarnya.
Menurut Hilman, langkah yang dilakukan pihaknya selain wajar juga tak menyalahi aturan. Apalagi di PSSI ada komisi yang bertugas menyelesaikan kasus dan sengketa di sepak bola Indonesia.
"Kami akan melakukan kesalahan bila mencari keadilan terhadap kasus Persiwa ini di pengadilan umum karena PSSI punya komdis dan komding yang bertugas menegakkan keadilan," jelasnya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar