bola mati, pada awal musim ini Milan mempekerjakan Gianni Vio.
Vio adalah pelatih spesialis bola mati yang direkrut Il Diavolo dari Fiorentina. Sosok berkepala plontos itu punya rekam jejak mentereng.
Setiap tim yang memakai jasanya selalu mampu membuat lebih dari 10 gol set-piece dalam semusim. Baginya, situasi bola mati adalah pertunjukan sulap. Vio kerap membuat perangkap dalam skema set-piece garapannya. Pagar betis palsu atau gerakan dummy adalah beberapa trik yang dipakai Vio untuk mengecoh lawan.
“Kami selalu mencba membuat variasi dan menjadi tak bisa diprediksi,” katanya.
Milan sebenarnya sudah mulai merasakan tuah pria berjulukan Il Maghetto alias Si Penyihir Kecil itu. Sama dengan Inter, Stephan El Shaarawy cs. musim ini juga enam kali bikin gol via bola mati (2 sepak pojok, 1 tendangan, bebas, dan 3 penalti).
Meski mayoritas gol bola mati Milan bersumber dari penalti, kinerja Vio tak bisa ditepikan begitu saja. Milan sebelumnya bukanlah tim yang piawai dalam memaksimalkan sepak pojok. Koleksi gol Il Diavolo dari sepakan penjuru dalam dua musim terakhir berturut-turut adalah empat dan enam.
“Keberadaan Vio di susunan staf membuat tim seperti memiliki seorang penyerang yang mampu mencetak 20 gol per musim,” kata Walter Zenga, pelatih yang pernah berkolaborasi bareng Vio di Catania.
Tak heran, banyak pengamat menyebut bahwa rekrutan terbaik Milan pada musim ini justru adalah Gianni Vio.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar