Neymar Tak Curi Ban Kapten dari Thiago Silva

Hubungan Neymar dengan Thiago Silva ditengarai retak setelah Neymar dipercaya menjadi kapten timnas Brasil menggantikan Silva.

Thiago masih mengemban peran yang diserahkan kepadanya sejak 2011 itu di Piala Dunia 2014. Karena mengalami cedera, bek tengah PSG itu sempat absen di beberapa partai internasional pasca turnamen akbar tersebut. Selama Silva menepi, Neymar diberi ban kapten oleh pelatih baru Brasil, Dunga.

Pada September 2014, Dunga secara resmi menunjuk Neymar sebagai kapten tim.

Tak dinyana, keputusan tersebut membuat Silva terluka. Kepada media, bek berumur 30 tahun itu mengaku tidak senang dan terkejut.

Apa yang sesungguhnya terjadi di antara kedua pemain yang mengaku bersahabat ini? Berikut petikan wawancara Neymar yang dikutip dari Samba Foot dan beberapa sumber lain.

Bagaimana perasaan Anda saat mengetahui Silva kecewa tidak menjadi kapten Brasil lagi?

Jujur saja, saya terkejut dengan pernyataan Thiago di media. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami seharusnya lebih berhati-hati dengan apa yang kami utarakan. Media akan mengambil keuntungan dari setiap perkataan. Terkadang, ketika kami mengucapkan sesuatu, media akan mengartikan dengan sebaliknya. Persoalan kapten ini adalah situasi yang rumit. Thiago meminta berbicara kepada saya untuk membahas masalah ini.

Ada rumor bahwa Anda tidak mengabarkan Silva ketika resmi terpilih sebagai kapten.

Tidak ada alasan bagi saya untuk mengatakan langsung kepada Thiago bahwa saya adalah kapten dia.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai dugaan Anda mencuri peran kapten dari Silva?

Saya tidak pernah meminta kepada pelatih supaya menjadikan saya sebagai kapten. Jika saya dipercayakan sebuah tugas, maka saya tidak akan mengatakan tidak. Saya akan menjalankan kewajiban saya dengan cara terbaik.

Lantas, bagaimana hubungan Anda sekarang ini dengan Silva?

Masalah ini sama sekali tidak mengusik persahabatan kami. Kami telah mengklarifikasi segalanya. Kami akan selalu berteman. Saya bahkan masih memanggilnya "kapten".

Kami adalah dua pria yang tahu apa yang terbaik bagi kami dan tim. Kami punya hierarki. Pemimpin di timnas adalah pelatih kami. Maka, kami sadar bahwa apa yang bos katakan adalah titah.

Jadi, tidak ada masalah sama sekali?

Ya, kami baik-baik saja. Kami tidak peduli dengan apa yang media tulis. Tidak ada masalah.