Remaja Australia, Nick Kyrgios, sontak jadi buah bibir setelah membuat salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Grand Slam Wimbledon ketika mengalahkan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, di babak keempat, Selasa (1/7).
Meski gagal lolos ke semifinal usai dijegal Milos Raonic (Kanada) di perempat final, Rabu (2/7), penampilan petenis berusia 19 tahun itu tetap layak diapresiasi. Ia pun siap menghadapi kenyataan bahwa hidupnya tak akan sama lagi setelah membuat sejarah di All England Club.
"Inilah pekan-pekan terbaik dalam hidup saya. Saya tak pernah bermimpi bisa menembus perempat final Wimbledon dan mengalahkan Nadal di Centre Court," kata Kyrgios.
"Semua terjadi begitu cepat. Ini merupakan pencapaian hebat dan sesuatu yang tak seorang pun bisa mengambilnya dari saya," ujar Kyrgios.
Kyrgios mengaku sangat menikmati sorotan di Centre Court dan sudah tak sabar ingin merasakannya lagi. "Bermain di lapangan besar akan memaksa Anda mengeluarkan kemampuan terbaik. Jika pertandingan melawan Nadal terjadi di lapangan kecil, mungkin ceritanya bisa berbeda," tuturnya.
Berkat performa gemilangnya, Kyrgios mendapat ucapan selamat dari beberapa pesohor Negeri Kanguru, seperti legenda tenis, Rod Laver dan Ken Rosewall, Perdana Menteri Tony Abbott, hingga bintang sepak bola, Tim Cahill.
"Saya melihat tweet dan status Facebook dari Perdana Menteri dan Tim Cahill, rasanya sangat cool. Saya melihat perubahan yang terjadi. Jika kemarin tak ada yang mengenali saya, kini kemanapun saya pergi semua orang memerhatikan saya," kata Kyrgios.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Sumber | : | Sport24.co.za |
Komentar