Filipina bukanlah negara yang lekat dengan sepak bola. Masyarakat di negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat itu selama ini lebih menggemari basket, bisbol, atau yang saat ini tengah meroket: tinju.
Tak bisa dimungkiri, warga di negara yang sempat dikuasai koloni Kerajaan Spanyol itu sangat mengidolakan Manny Pacquiao. Bahkan, skuat Filipina memilih melewatkan sesi latihan pagi demi menonton aksi Pac-Man, julukan Pacquiao, yang mempertahankan gelar dunia kelas welter WBO (23/11).
Meski begitu, sejumlah media massa lokal Filipina tetap memberitakan kesuksesan pasukan Thomas Dooley, yang menjungkalkan Indonesia dengan skor 4-0, Selasa (25/11),
Akan tetapi, pemberitaan itu tergolong minim bila dibandingkan prestasi mengalahkan Indonesia dengan telak sekaligus melaju ke semifinal Piala AFF 2014.
Hanya surat kabar Inquirer yang memasang foto laga Filipina vs Indonesia kemarin, di halaman depan. "Kemenangan bersejarah" tulis Inquirer, surat kabar terbesar dengan cakupan terluas di Filipina itu.
Media massa lain hanya "menyelipkan" pemberitaan Piala AFF 2014 , semisal Sun Star yang berbasis di Cebu, menuliskan "Penantian panjang berakhir". Manila Standard Today memilih judul "PH Azkals menghantam Indonesia", sementara Tempo memasang judul "Azkals membungkam Indonesia, 4-0".
Sejak 1934 hingga sebelum laga kedua di Grup A AFF 2014 digelar Selasa (25/11), Filipina berjumpa sebanyak 23 kali dengan Indonesia di berbagai turnamen, baik resmi maupun pertandingan persahabatan.
Hasil terbaik yang diukir The Azkals adalah dua kali menahan imbang Indonesia, 1-1 (23 November 1977) dan 2-2 (5 Juni 2012), sebelum akhirnya mengalahkan tim asuhan pelatih Alfred Riedl dengan cukup telak, 4-0.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar