Liga Super Indonesia (LSI) 2014 dengan format dua wilayah diniliai tidak adil. Pasalnya format tersebut yang membuat Arema Cronus gagal menjadi juara Indonesia musim ini.
Menurut CEO Arema, Iwan Budiarto, apabila kompetisi LSI 2014 menggunakan sistem dan format yang sama seperti musim lalu, Arema bakal keluar sebagai juara. Hal ini berdasarkan data statistik perjalanan Singo Edan di sepanjang musim 2014 yang lebih baik dibanding klub lain.
"Sejujurnya, kalau bicara adil tentang kompetisi, seharusnya Arema jadi juara. Namun, karena sistem dan model kompetisi seperti ini, apa boleh buat?" kata Iwan.
"Kami merasa ini tidak adil bagi kami. Tapi, apa boleh buat? Inilah kompetisi yang harus kami jalani. Padahal secara statistik, tim-tim juara telah mengalami 27 persen kekalahan."
Sebelumnya, Arema Cronus gagal memenuhi target mereka untuk menjadi juara LSI 2014 usai dikalahkan Persib Bandung dengan skor 1-3 di babak semifinal. Persib sendiri akhirnya keluar sebagai kampiun LSI 2014 usai mengalahkan Persipura Jayapura melalui adu penalti pada partai final.
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | wearemania.net |
Komentar