Ada perkembangan baru dalam dunia riset ilmiah. Peneliti ini membuktikan bahwa struktur wajah pemain bola dapat menunjukkan seberapa subur dia sebagai pencetak gol, selain juga kecenderungan melakukan pelanggaran.
Penelitian ini boleh jadi bisa berdampak pada pengambilan keputusan para manajer klub, pencari bakat, atau bahkan dunia olah raga secara keseluruhan. Para ilmuwan di University of Colorado Boulder telah mempelajari dimensi wajah, yaitu rasio lebar dan tingginya (Face-Width-Height-Ratio - FWHR) dari sekitar 1.000 pemain yang ambil bagian di Piala Dunia 2010.
Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Adaptive Human Behavior and Physiology ini, menunjukkan bahwa striker dan gelandang dengan FWHR tinggi lebih mungkin membuat pelanggaran terhadap lawannya, sementara untuk striker artinya dia mungkin mencetak gol atau membuat assist bagi rekan setim.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa FWHR tinggi dikaitkan dengan perilaku yang lebih agresif, meski beberapa penelitian tak berhasil menemukan korelasi yang konsisten dalam populasi tertentu.
"Penelitian sebelumnya soal struktur wajah atlet utamanya untuk di Amerika Serikat dan Kanada," jelas Keith Walker, peneliti utama pasca doktoral di CU-Boulder Department of Psychology.
"Belum ada yang benar-benar melihat bagaimana FWHR berhubungan dengan kinerja atletik dengan membandingkan manusia dari seluruh dunia."
Tim di Colorado Boulder ini memilih pemain dari 32 negara di Piala Dunia 2010 sebagai sampel studi, lalu mencoba menilai apakah ada hubungan antara FWHR dengan performa serta perilaku agresif di seluruh dunia.
"Ada banyak data atletik di luar sana."
"Kami mengeksplorasi konteks untuk melihat perilaku agresif dan menemukannya di Piala Dunia, yang menguantifikasi gol, pelanggaran, dan assist, yang menyediakan data multinasional untuk menunjukkan apakah struktur wajah menghasilkan perilaku agresif serta kinerja. "
Sejumlah teori telah dikemukakan soal mengapa rasio lebar dan tinggi wajah seseorang bisa berdampak pada tingkat agresivitas mereka, termasuk yang terkait dengan paparan testosteron, yang dapat mempengaruhi sifat fisik sejak usia dini.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | The Independent |
Komentar