Bintang Teguh Amiruddin sedang bersinar terang. Meski baru saja dipulangkan dari pelatnas tim senior Piala AFF 2014, kiper muda binaan Arema itu jadi incaran kontestan LSI.
Namun, lajang kelahiran Malang, 13 Agustus 1993 ini memilih berlabuh ke Barito Putera. Apa alasannya?
"Tujuan utama saya ke Barito karena mereka sangat serius mendekati saya. Apalagi manajemen menjamin saya akan sering berdiri di bawah mistar selama kompetisi mendatang. Sebagai pemain muda, jam terbang sangat penting untuk kemajuan karier profesional saya,” tutur Teguh.
Nama Teguh makin meroket setelah Aji Santoso menariknya untuk jadi penggawa timnas U-23 di Asian Games Incheon 2014.
Karier pria dengan tinggi 182 cm ini terbilang cemerlang. Dia hanya butuh waktu empat tahun untuk memikat perhatian publik sepak bola nasional.
Kiprahnya diawali ketika jadi kiper Arema U-21 pada 2010. Berikutnya, karena faktor jam terbang yang masih minim dan persaingan kiper di Arema senior yang ketat, akhirnya dia berlabuh ke Persekam Metro FC tampil di kompetisi Divisi Utama.
"Saya harus berani mengambil keputusan di saat yang tepat. Tapi jujur saja, saya masih belum apa-apa. Saya berusaha latihan keras dan terus berdoa kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik. Lantaran lahir dari Arema, cita-cita saya, ingin jadi kiper di klub itu. Namun, persaingan di Arema senior sangat ketat. Jadi saya harus mengawali dari bawah dulu," bebernya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar