Pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich, tak sengaja memetik keuntungan dari matinya pendingin ruangan (AC) pada laga pertama final NBA 2014 di AT&T Center, San Antonio, Jumat (6/6). Ya,ternyata pemain internasional yang ia miliki sudah berpengalaman bermain di lapangan tanpa pendingin ruangan.
"Udara panas dihadapi oleh kedua tim. Para pemain menghadapi tantangan lain dari yang biasa dihadapi. Udara di lapangan sangat panas," ucap Popovich, kepada ESPN.
Pelatih Miami Heat, Erik Spoelstra juga menyadari kondisi itu. "Lingkungan yang tidak lazim di laga ini. Kami banyak berlatih di lapangan yang lebih panas dari ini. Kondisi ini dihadapi kedua tim, namun Spurs merespon lebih baik sehingga bisa menang. Spurs bermain sangat baik di lima menit terakhir kuarter keempat," kata Spoelstra, sportif.
Spurs memang memiliki pemain internasional yang ternyata sudah berpengalaman bermain di ruangan tanpa pendingan ruangan dan terbiasa disengat panas.
"Saya tidak memikirkan panas sama sekali. Udara lebih buruk saya temui di Virgin Island," ucap Duncan. Virgin Island adalah negara asal Duncan.
Hal sama juga sering dialami Tony Parker (Prancis) maupun Manu Ginobili (Argentina). "Saya sudah tidak kaget dengan kondisi seperti ini. Kebanyakan lapangan di Eropa tidak ber-AC. Saya sudah sangat biasa dengan udara panas," tambah Parker.
"Saya bertahun-tahun bermain di Argentina tanpa AC. Saya sudah sangat biasa," tambah Manu. "Namun memang udara panas itu membuat kami tidak nyaman."
Skuat Spurs yang dari internasional adalah Tiago Splitter (Brasil), Boris Diaw (Prancis), Marco Belinelli (Italia), Patty Mills (Australia), Aron Baynes (Australia), dan Cory Joseph (Kanada).
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | - |
Komentar