Indonesia tidak memiliki banyak pelatih berlisensi A AFC. Bahkan pelatih juara ISL 2014 Persib, Djadjang Nurdjaman, baru mengantongi lisensi C AFC. Bagaimana cara untuk mendapatkan lisensi itu?
Selain harus lebih dulu mengantongi lisensi C AFC dan kemudian B AFC, seorang pelatih mesti menjalani proses yang memakan waktu setidaknya satu bulan guna menuntaskan kursus A AFC. Seperti apa kegiatan dalam mengikuti kursus A AFC?
Asisten pelatih Mitra Kukar, Rudy Eka Priyambada, yang sedang mengikuti kursus lisensi A AFC di Singapura, menuturkan bahwa kursus berlangsung pada 4 Oktober sampai 22 November.
"Yang utama kami membahas Football Science dan metodologi dalam melatih," kata Rudy Eka kepada BOLANEWS.
"Materi di kelas antara lain membahas taktik yang menjadi tren di Piala Dunia 2014 lalu." ucap Rudy Eka.
"Setiap pelatih menjalani ujian praktek individu sebanyak tiga kali," tutur Rudy Eka.
Dalam ujian praktek individu itu setiap peserta mempraktekkan kemampuan memimpin sebuah sesi latihan dengan materi tertentu. Dalam sesi ini pemain junior di Singapura menjadi anak asuh peserta kursus. Karena itu Rudy Eka mengatakan bahwa betapa pentingnya peserta kursus dapat menguasai bahasa Inggris secara aktif.
"Peserta juga melakoni ujian praktek kelompok sebanyak dua kali. Ada juga satu sesi interview tes. Peserta juga harus membuat presentasi berbentuk power point untuk tema yang dipilih, seperti sidang untuk mendapatkan gelar sarjana," ujar Rudy Eka.
Kursus A AFC di Singapura dipimpin oleh Morteza Mohases, instruktor asal Iran.
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Sumber | : | - |
Komentar