FIFA telah meminta maaf kepada Ukraina atas kesalahan selama presentasi logo Piala Dunia 2018 pekan lalu di Moskow. Dalam logo itu, menurut laporan Reuters, menunjukkan bahwa semenanjung Krimea masuk menjadi bagian dari Federasi Rusia.
Insiden tersebut bisa menambah ketegangan hubungan antara Ukraina dan Rusia, yang masih panas sejak bulan Maret lalu, yang berlanjut menjadi konflik militer antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.
Federasi Sepak Bola Ukraina menerbitkan surat permintaan maaf dari FIFA di situs resminya.
"Referensi (ini) dibuat untuk insiden yang terjadi selama peluncuran logo resmi Piala Dunia 2018 di Moskow, Rusia," kata FIFA di situsnya.
"Sebagai bagian dari peluncuran logo resmi, komite penyelenggara lokal menugaskan agensi kreatif lokal untuk pertunjukan proyeksi seni di Teater Bolshoi sebagai foto dan kesempatan membuat film unik."
"Sayangnya, peta Rusia yang menunjukkan wilayah Krimea sebagai bagian dari Rusia dipilih dan dipakai selama proyeksi oleh penyedia layanan, yang luput dari perhatian FIFA ketika mengunggah rekaman video di situs kami dan saluran YouTube."
"Setelah insiden ini diketahui, kami segera menghapus bagian yang bersangkutan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh insiden ini dan akan lebih memperhatikan materi yang dihasilkan oleh pihak ketiga di masa depan."
Ukraina telah mengajukan permohonan resmi ke FIFA dan UEFA pada bulan Agustus untuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap Rusia, yang membiarkan tiga klub di Krimea bermain di Liga Rusia. Sebuah gugus tugas khusus telah dibentuk oleh badan sepak bola dunia itu untuk mengatasi masalah sejak September 2014.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | Reuters |
Komentar