2005 menggantikan peran adiknya, Sadikin Aksa mengelola PSM.
"Sadikin terlalu sibuk mengurus Bosowa. Jadi, demi PSM, saya siap turun gunung," ujar Erwin.
Bersama Erwin, PSM sempat mengalami bulan madu. Meski belum pernah juara, Erwin membawa Juku Eja dua kali jadi runner-up Liga Indonesia (2003 dan 2004).
Kala itu, PSM adalah penyumbang pemain terbanyak di timnas. Penggawa Juku Eja ketika itu yang bergabung ke Tim Merah-Putih adalah Irsyad Aras, Jack Komboy, Syamsul Chaeruddin, Ponaryo Astaman, Ortizan Solossa, dan Charis Yulianto. Empat nama terakhir malah kerap jadi starter timnas senior kala itu.
Selain pemain lokal, Erwin juga mendatangkan pemain asing yang kemudian jadi bintang di Indonesia seperti Ronald Fagundez, Oscar Aravena, dan Christian Gonzales.
Menurut Erwin, prioritas utama yang akan dilakukan adalah mengembalikan kepercayaan diri tim dan pemain. Caranya, menyelesaikan tunggakan gaji pemain kemudian melakukan evaluasi sekaligus membentuk pengelola tim.
"Insya Allah, November ini semua rampung," katanya.
Kehadiran Erwin mendapat respons dari kalangan suporter. "Meski tanpa perayaan resmi dari manajemen, bagi kami kepastian Erwin menangani PSM sudah menjadi kado terindah di HUT PSM ke-99," ujar Andi Coklat, jendral lapangan The Maczman.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar