Insiden pencekikan dan pemukulan official Persipura terhadap kiper Arema, Kurnia Meiga, di Stadion Mandala Jayapura (21/10) berdampak negatif. Kejadian itu menimbulkan trauma bagi Maiga.
Tim pelatih Arema khawatir kiper utama itu tidak bisa tampil 100 persen kala menjamu Persela di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (25/10), dalam lanjutan babak 8 besar LSI 2014.
"Selama di Arema, baru sekali saya lihat Meiga menangis di ruang ganti. Ya setelah pertandingan melawan Persipura itu. Kami mencoba tenangkan dia untuk menghilangkan trauma," kata Iwan Budianto, CEO Arema.
Maiga mengaku terganggu dengan kejadian di Jayapura. Sejak itu ia berusaha keras melupakan insiden itu. Salah satu caranya dengan memboyong anak dan istri dari Jakarta ke Malang.
"Saya tidak akan balas dendam soal kejadian itu. Biar Tuhan saja yang balas," kata Meiga.
Selama ini Meiga jadi andalan di bawah mistar. Tapi, di babak 8 besar ada sedikit penurunan performa. Dalam empat laga, gawang Meiga jebol enam kali. Berbeda dengan fase grup. Arema dibawanya jadi klub yang paling sedikit kebobolan dengan 13 gol.
Meski begitu, tim pelatih Arema tetap berharap kiper berusia 24 tahun itu bisa maksimal saat melawan Persela pada Sabtu malam. Meiga diakui masih jadi kiper terbaik Singo Edan dibanding tiga kiper lainnya.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar