Persis Solo bersiap mengirim surat kepada PT Liga Indonesia untuk menjelaskan apa yang terjadi di Stadion Segiri, Samarinda, saat rombongan pemain dan ofisial tim hendak menjajal lapangan dalam uji lapangan sebelum pertandingan, Sabtu (25/10).
"Kami akan mengirim surat kepada PT LI, mengungkapkan apa yang sesungguhnya terjadi di Samarinda sehingga kami sampai memutuskan menolak bermain. Keselamatan tim harus diutamakan. Pemain sudah siap, tapi tidak berani bermain. Mereka trauma dengan adanya serangkaian kejadian sebelum pertandingan. Bahkan saat pertemuan teknik, nada bicara dari tuan rumah sudah tidak enak didengar," Totok Supriyanto, manajer Persis.
Saat hendak menjajal lapangan, Sabtu sore, bus yang ditumpangi rombongan pemain dan ofisial Persis mendapat aksi intimidasi dari ratusan massa.
Setelah berhasil dievakuasi oleh sopir bus menuju Polsek terdekat, Sabtu malam rombongan Persis secara diam-diam dievakuasi ke Balikpapan. Saat meninggalkan Kota Samarinda, mereka dikawal petugas dari Denpom. Menurut Totok hanya petugas Denpom yang berani melakukan pengawalan.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar