Aksi "sepak bola gajah" yanh dilakukan oleh PSIS Semarang dan PSS Sleman di laga terakhir babak 8 besar Divisi Utama, memang telah mencederai sportivitas. Namun, hal tersebut tidak dapat dihentikan oleh perangkat pertandingan.
Wasit yang bertugas di laga tersebut, Hulman Simangunsong, mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang apa pun untuk menghentikan pertandingan, selain adanya hal yang membahayakan.
"Tidak ada aturannya bagi saya untuk menghentikan pertandingan diluar adanya pelanggaran, kerusuhan, dan hal lain yang bisa membahayakan semua orang (pemain, wasit, dan penonton)," kata Hulman di kantor PSSI.
Terlebih pertandingan tersebut sebenarnya berlangsung normal di babak pertama. Hanya saja pada babak kedua, baik PSIS dan PSS bermain didaerah pertahanan sendiri. Hal ini membuat wasit sebenarnya tidak menyangka akan terjadi aksi sepak bola gajah di akhir laga.
"Pertandingan sebenarnya berjalan normal, ada serang menyerang, dan bahkan ada pelanggaran di babak pertama. Hanya saja di babak kedua kedua tim seperti tidak mau menyerang. Barulah jelang akhir pertandingan, hal tersebut terjadi. Namun, sekali lagi kami tidak berwenang menghentikan pertandingan," kata Kustana, inspektur wasit pertandingan tersebut.
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar