Persipura melalui juru bicara klub, Rocky Babena, mengungkapkan tidak akan melakukan langkah banding atas sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI (23/10).
Pada sidang Komdis PSSI di Jakarta, Kamis lalu, lembaga peradilan di PSSI itu memberi sanksi Ruben Sanadi dan Dominggus Fakdawer larangan bermain di dua pertandingan, serta Stevi Lopulalan (ofisial tim) larangan berkecimpung di kegiatan sepak bola di bawah yurisdiksi PSSI, AFC, dan FIFA selama satu tahun.
"Kami tidak akan mengajukan banding karena menilai keputusan itu sudah adil," kata Rocky.
Sanksi itu, lanjut Rocky, diharapkan mampu menghilangkan anggapan seolah-olah Persipura anak emas PSSI dan kebal akan sanksi. Hal itu mengacu pada pernyataan Arema kala mengajukan protes kepada PSSI beberapa waktu lalu.
"Padahal, kenyataannya sejak awal musim kami sudah mengeluarkan setidaknya Rp200 juta untuk membayar sanksi denda," imbuh Rocky.
Jubir Persipura itu memperingatkan agar Arema tidak apriori terhadap tim lain. "Ada baiknya jika membuat pernyataan harus ada dasarnya dulu. Apalagi dalam regulasi Komdis PSSI ada pasal dan ayat yang mengatur agar anggota klub, pemain, dan ofisial tim dilarang mendiskreditkan tim lain," ujar Rocky.
Selain disanksi larangan bermain, Ruben juga terkena sanksi kartu merah sehingga total larangan bermain yang diterimanya sebanyak tiga pertandingan. Bek kiri Persipura itu juga didenda Rp35 juta, sedangkan Fakdawer didenda Rp50 juta.
Dari kubu Arema, Dendi Santoso yang terlibat adu pukul dengan Ruben, disanksi larangan bermain sebanyak satu kali. Bila ditambah sanksi kartu merah yang diterima di laga itu, pemain berusia 24 itu terkena larangan di dua pertandingan.
Editor | : | Herka Yanis Pangaribowo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar