Liverpool Echo menuangkan analisis mereka terkait menurunnya performa Lukaku.
Penyerang Belgia ini cuma terlibat di tiga gol Everton musim ini, yakni dua gol dan satu assist.
Sementara pada 2013/14 di liga, Lukaku, yang saat itu berstatus pemain pinjaman dari Chelsea, sanggup mengemas empat gol dan satu assist di tiga partai awalnya untuk Everton.
Ada empat hal yang diyakini sebagai penyebab utama.
Pertama, remaja berumur 21 tahun itu terlalu bernafsu dengan statistiknya. Secara moral, tekadnya mengulang kesuksesan di awal musim lalu menyebabkan penyelesaian akhir tidak akurat dan terkesan terburu-buru.
Hingga pekan ketujuh EPL 2013/14, termasuk aksinya bersama Chelsea, akurasi tembakan Lukaku mencapai 77 persen. Sebaliknya, ia kini hanya mencatat 53 persen.
Hal kedua adalah fisik dan mental Lukaku terguncang karena Piala Dunia 2014. Di Brasil, mantan pinjaman West Brom itu gagal menunjukkan performa terbaik di dua laga awal negerinya, sebelum digantikan Divock Origi.
Normal bila pemain demam panggung di level internasional. Lihat bagaimana Diego Costa melempem di timnas Spanyol, namun bak monster haus gol bersama klub barunya, Chelsea.
"Sangat jarang pemain yang baru dari PD bisa kembali menemukan performa terbaik dan sepenuhnya fit. Mereka, termasuk Rom, sudah terlalu banyak bekerja. Maka, awal musim ini seperti periode tes fisik bagi mereka," kata bos Everton Martinez kepada Liverpool Echo.
Hal ketiga, Lukaku dinilai bingung karena fleksibilitasnya di beberapa posisi. Selain penyerang tengah, ia sering ditempatkan sebagai penyerang kanan. Jika begitu, Steven Naismith mengambil tempatnya.
Efek positif hanya terjadi kepada Naismith, yang saat ini merajai daftar gol Everton di liga (4 gol).
Hal terakhir adalah harapan sangat besar dari suporter Everton. Tidak ada fan yang tidak mengharapkan idola mereka bakal tampil lebih baik setelah dipermanenkan.
Angka 28 juta pound yang dikeluarkan Everton mencerminkan asa tersebut. Tak heran, Lukaku tampak frustasi karena ia sadar belum bisa menampilkan sesuai ekspektasi publik.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar