Para karyawan pabrik Caterham Formula One bingung. Pasalnya, hari Kamis (23/10) ini mereka tidak bisa masuk kerja karena pabrik ditutup. Tetapi, administrator hukum yang mengawasi properti menilai ada harapan bahwa tim balap tersebut mungkin masih bertahan.
Finbarr O'Connell, seorang akuntan dari firma Smith and Williamson, mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah telah mendatanginya, mengungkapkan minat mengamankan aset atau tetap menjaga Caterham bisa balapan di F1 sementara negosiasi jual-beli berlangsung.
"Mereka (para staf) tak bisa masuk ke pabrik hari ini," kata administrator bersama untuk Caterham Sports Limited (CSL), sebuah perusahaan yang membuat dan menyervis mobil buat 1Malaysia Racing Team (1MRT).
"Mereka (1MRT) menggunakan fasilitas dan belum membayar saya," tambah O'Connell, yang bertindak selaku mitra restrukturisasi dan pemulihan Smith dan Williamson.
Pabrik bisa dibuka kembali jika kesepakatan tercapai, setelah pertemuan sehari sebelumnya dengan pengacara dan perwakilan dari 1MRT gagal menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak.
Manajemen 1MRT sempat mengeluarkan pernyataan keras, yaitu mengancam pergi dan mengambil tindakan hukum terhadap pendiri tim Malaysia, Tony Fernandes.
Mereka menuduh pemilik Air Asia itu gagal menyelesaikan transfer kepemilikan, menyusul penjualan yang diumumkan pada bulan Juli lalu, sehingga dialah sekarang yang bertanggung jawab terhadap masa depan tim.
Fernandes sempat melontarkan bantahan yang dilansir BBC hari Rabu (22/10) malam. Dia bilang pernyataan 1MRT adalah 'sampah'.
Ada dua balapan yang tersisa setelah seri Austin. Caterham akan dianggap melanggar perjanjian kontrak jika mereka tidak datang ke Texas.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | Reuters |
Komentar