Partai Persis vs Martapura FC di babak 8 besar Divisi Utama 2014, Rabu (22/10) sore, di Stadion Manahan, Solo, berakhir ricuh.
Oknum suporter tuan rumah terlihat emosional menyikapi beberapa keputusan wasit Ahmad Jafri yang dinilai menguntungkan tim tamu.
Hasil 1-1 membuat kans Persis ke semifinal makin berat. Hal itu pula yang membuat oknum pendukung Persis menyulut kericuhan dengan menyalakan petasan saat injury time.
Wasit dengan sigap langsung menghentikan pertandingan. Ahmad meminta pemain kedua tim segera ke pinggir lapangan. Setelah berdiskusi sebentar, wasit dari Makassar itu meniup peluit akhir tanda pertandingan selesai.
Keputusan itu makin menyulut emosi penonton. Tanpa diduga penonton berhasil menerobos masuk ke lapangan dan melempari bangku cadangan Martapura FC dengan berbagai benda.
Aparat kepolisian yang berjaga menghentikan aksi anarkistis, termasuk menggunakan tembakan gas air mata, dan mengeluarkan massa dari dalam stadion.
Pelatih Persis, Widyantoro, mengatakan wasit kerap membuat keputusan kontroversial. "Coba kalau wasit memimpin dengan fair play, tentu tidak terjadi seperti ini. Sejak awal kami dicurangi," ujar Widyantoro.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar