Melihat bayi sakit atau bahkan kehilangan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi orang tua. Angel Di Maria mengalami hal itu. Setelah putrinya sendiri hampir meninggal karena dilahirkan tiga bulan lebih awal, Di Maria berinisiatif untuk menyelamatkan para bayi prematur.
Di Maria dikabarkan turut amil bagian dalam kampanye global bentukan Unicef untuk meningkatkan kesadaran tentang anak-anak yang lahir prematur. Dia bersama istri aktif mendukung kampanye tersebut.
Putri Di Maria sendiri sempat menghabiskan dua bulan di rumah sakit sebelum boleh dibawa pulang. Pemain berumur 26 tahun itu mengatakan bahwa melihat putrinya bertahan hidup adalah inspirasi besar baginya.
"Putri saya mengajari bahwa segala sesuatu adalah mungkin. Dia mengajari saya bahwa hal yang paling sulit suati kali jadi paling mudah, bahwa upaya seseorang dihargai," katanya seperti dikutip Mirror.
Sementar itu, sang istri juga memberi komentar tentang bayinya. "Dua bulan di Unit Perawatan Intensif. Tak satu pun yang tahu kecuali ayahmu dan aku tentang rasa sakit itu, yang disebabkan oleh melihat wajah cantikmu ditutupi kabel dan perkakas. Tak ada yang lebih menyedihkan daripada pulang dengan tangan hampa dan dada penuh rasa sakit. Air mata membasahi bantal kami setiap malam, tenggorokan saya sampai sakit terus," kata sang istri.
Selama menunggui anaknya di rumah sakit, Di Maria dan istrinya berbagi kepedihan dengan beberapa orang tua yang mengalami hal yang sama. "Kami menghabiskan lebih dari dua bulan di rumah sakit, selalu dengan orang tua yang sama. Rasa sakit menyatukan manusia. Ini membuat Anda lebih kuat dan kami punya hubungan erat dengan semua orang tua di sana."
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | The Mirror |
Komentar