2 dari Persipura (21/10) tidak bisa diterima Arema Cronus. Kubu Singo Edan merasa kemenangan tuan rumah seolah sudah terskenario untuk meloloskan juara bertahan ke semifinal.
Usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, manajemen Arema mengirimkan surat protes ke komisi disiplin PSSI.
"Ada dua hal yang kami garis bawahi. Pertama, wasit tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat. Beberapa pelanggaran pemain Persipura harusnya diganjar kartu sehingga pemain di lapangan bisa meredam emosi," kata Iwan Budianto, CEO Arema.
Hal kedua, panpel Persipura tidak memberikan kenyamanan kepada tim tamu. Beberapa lemparan terjadi ketika Arema mengungguli tuan rumah. Puncaknya setelah perkelahian antarpemain di lapangan, suporter melemparkan botol plastik, gelas, dan batu.
"Bagaimana pemain bisa berkonsentrasi kalau sudah diganggu seperti itu,” lanjut Iwan.
Hal sama disampaikan pelatih Arema, Suharno. Dia melihat mental anak buahnya langsung down dan kurang tenang setelah dilempari serta adanya suporter yang masuk lapangan.
"Semua tim pasti kehilangan konsentrasi kalau sudah ada kejadian seperti itu," jelas Suharno.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar