Aspac Jakarta (1-0) menunjukkan kelasnya sebagai juara NBL Indonesia dua musim beruntun. Tanpa kesulitan, Xaverius Prawiro dkk menggilas Bimasakti Nikko Steel Malang, 80-56, dalam laga perdana mereka di penyisihan Grup A Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 di GOR Purna Krida Kerobokan Badung, Sabtu (11/10).
Ditinggal pensiun dua pemain veteran, M. Isman Thoyib dan Wahyu Widayat Jati tak mereduksi kekuatan Aspac. Khususnya di posisi big man. Pasalnya, peran itu bisa digantikan oleh Ferdinand Damanik.
Kiki, panggilan akrab Ferdinand, dimainkan selama 19 menit. Center dengan tinggi 195 cm itu tampil menggila. Damanik menguasai paint area. Dia juga nyaris mencetak double-double, setelah mengemas 15 poin dan tambahan 9 rebound dalam laga ini.
Damanik juga tampil menghibur lewat aksi one handed dunk yang dia bukukan pada kuarter pertama. Itu sekaligus menjadi dunk pembuka musim ini. Menjelang kuarter pertama berakhir, penonton kembali disuguhi aksi dunk. Kali ini dari pemain Aspac lainnya, Ebrahim ’Biboy’ Enquio Lopez.
”Ferdinand (Damanik) sudah bermain seperti yang kami harapkan. Lebih berani berduel satu lawan satu dengan big man lawan. Termasuk menghadiahi kami dunk yang menawan,” puji Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac.
Selain performa trengginas Damanik, Aspac juga terbantu oleh performa dua rookie yang juga diproyeksikan mengisi posisi big man. Mereka adalah Alkristian Chandra dan Kristian Liem.
Bermain sebagai power forward, Alkristian mendapat minute play lebih banyak, yakni 21 menit 43 detik. Kepercayaan itu dibalasnya dengan sumbangan 6 poin dan 6 rebound. Sedangkan Liem memberi donasi 7 poin dan 4 rebound dengan minute play 11:33.
Aspac juga memanfaatkan laga perdana pada turnamen pramusim ini untuk menjajal Fidyan Dini. Big man yang dibeli dari Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta itu belum tampil maksimal, setelah hanya menyumbang 5 poin dan 2 rebound.
Xaverius Prawiro tampil tersubur bagi Aspac dengan 16 poin. Sementara itu, Barra Sugianto memimpin di kubu Bimasakti dengan 12 poin.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | NBL Indonesia |
Komentar