Pengamat Italia banyak yang menilai Marco Verratti adalah sosok paling pas untuk menggantikan Andrea Pirlo di tim nasional. Penampilan Verratti saat melawan Malta (13/10) menunjukkan asumsi tersebut belum menuju ke arah yang diharapkan.
Gelandang milik Paris St. Germain itu mencatatkan operan terbanyak di laga tersebut, yakni 122 kali. Level akurasinya pun mantap: 92,6 persen. Namun, pada praktinya, sangat sedikit operan Verratti yang memasok peluang bagi rekan di depannya.
Sepanjang laga, ia cuma melepaskan satu operan kunci. Aksi-aksi Verratti lebih menonjol dalam aspek defensif.
“Saya bertugas menempel lawan di babak pertama. Setelah jeda, saya diberikan kebebasan sedikit lebih banyak untuk memainkan bola. Di saat seharusnya menciptakan peluang bagi rekan, saya beberapa kali melepaskan operan salah sasaran. Hal itu jelas mengecewakan. Saya tak tahu apakah posisi saya di timnas sudah terjamin. Semuanya tergantung kepada keputusan pelatih,” ujar Verratti kepada Rai Sport.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Rai Sport |
Komentar