15, 21-9, dalam pertandingan yang berlangsung di Gyeyang Gymnasium, Sabtu (27/9).
Greysia menyebut layak bersyukur kepada Tuhan karena bisa merebut emas di Asian Games, mengikuti jejak lagenda Indonesia sebelumnya seperti Minarni/Retno Kustiyah yang Berjaya pada Asian Games 1962 di Jakarta dan 1966 di Bangkok, serta Verawaty Wiharjo/Imelda Wiguna di Bangkok 1978.
Apalagi, selama berpuluh-puluh tahun, khusus di sektor ganda putri, sangat jarang ada pemain Indonesia yang juara di Asian Games. Namun berbekal saling percaya dengan partner di lapangan dan juga saling percaya kepada tim dan pelatih, ternyata semua yang tidak mungkin, bisa diwujudkan.
"Terima kasih kepada Jaya Raya atas penghargaan ini. Saya yakin pemberian penghargaan ini akan bisa memacu pemain-pemain junior untuk kelak mampu mengukir prestasi besar di masa datang. Dulu ketika saya junior, juga sering melihat para senior diberi penghargaan. Hal inilah yang memacu saya untuk terus bersemangat berlatih dan berprestasi,” ujar Greysia.
Suara senada datang dari Nitya. "Terima kasih Pak Cik dan Jaya Raya, juga pelatih-pelatih lama di klub Jaya Raya. Terima kasih atas penghargaan kami. Ini pemacu agar kami dapat terus berprestasi lagi," kata Nitya.
Editor | : | Broto Happy Wondomisnowo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar