Kejutan mewarnai hari kedua Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. Menyusul kemenangan 65-57 yang dicatatkan NSH GMC GSBC Jakarta atas Bimasakti Nikko Steel Malang, dalam lanjutan penyisihan Grup A di GOR Purna Krida Kerobokan, Badung, Bali, Minggu (12/10).
Bagi NSH, kemenangan ini tak hanya menjaga asa lolos babak selanjutnya. Namun, sekaligus memutus dominasi Bimasakti. Ini adalah kemenangan pertama NSH atas Bimasakti di pentas NBL Indonesia. Setelah pada 11 pertemuan sebelumnya, Bimasakti selalu yang mendominasi.
Adalah Imanudin Husnuzan, tampil sebagai bintang kemenangan NSH. Kelincahan point guard mungil yang ’hanya’ memiliki tinggi 168 cm ini berhasil merepotkan Bimasakti. Pemain yang akrab disapa Iman ini memimpin rekan-rekannya dengan kontribusi 12 poin, 4 assist, dan 4 rebound.
Kontribusi penting juga diberikan oleh Raylly Pratama yang nyaris mencetak double-double. Small forward berusia 24 tahun itu memberi sumbangan 9 poin dan 12 rebound.
”Kemenangan ini adalah buah kerja keras anak-anak. Mereka mampu memanfaatkan momentum jebloknya permainan Bimasakti yang banyak melakukan turnover,” komentar Mayckel Ferdinandus, head coach NSH.
Bimasakti sejatinya mengawali laga dengan menyakinkan. Tampil dengan starter terbaik yang diisi Deny Sartika, Yanuar Dwi Priasmoro, Made Indra Novrihadi, Restu Dwi Purnomo, dan Freddy, Bimasakti memimpin 20-17 di akhir kuarter pertama.
Penampilan apik itu tak berlanjut di kuarter selanjutnya. Produktivitas Yanuar dkk merosot, setelah hanya menambah 9 poin pada kuarter kedua. Sebaliknya, anak-anak NSH mulai panas dengan mencetak 14 poin. NSH pun berbalik unggul 31-29.
NSH berhasil menjaga momentum tersebut dengan terus leading. Bahkan, mereka berhasil memperlebar keunggulan hingga 10 poin (54-44) pada akhir kuarter ketiga. Bimasakti yang berupaya mengejar, tak juga mampu menyalip, hingga akhirnya laga tersebut ditutup oleh kemenangan NSH.
”Pada laga ini saya lebih banyak memberi kesempatan pemain muda. Sayang, mereka tak memanfaatkan kesempatan ini. Akibat kurang percaya diri, akurasi tembakan jelek. Anak-anak juga tak bisa membaca situasi di lapangan,” ketus Oei A Kiat, head coach Bimasakti.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Rilis NBL Indonesia |
Komentar