Tim F1 Marussia masih sangat berduka dengan kejadian yang baru saja menimpa pebalap mereka, Jules Bianchi, menyusul kecelakaan di GP Jepang (5/10). Mereka pun menatap GP Rusia dengan gundah.
Marussia adalah tim yang baru ikut F1 sejak 2012. Mereka mengambil alih tim Virgin. Nama Marussia sendiri diambil dari perusahaan asal Rusia yang menjadi penyandang dana utama tim yang bermarkas di Inggris ini.
Walau selalu menjadi tim papan bawah, namun duel mereka dengan sesama tim gurem lain, Caterham, kerap disorot. Kedua tim selalu berduel ketat hanya untuk memperebutkan posisi 10 klasemen konstruktor.
Posisi itu menjadi menarik dan "bergengsi" karena, walau biasanya tetap tidak mendapatkan angka di posisi 10 klasemen itu, namun uang yang didapat dari hak komersial F1 bisa menjadi pembeda dengan peringkat 11. Selisihnya bisa bernilai puluhan juta dolar, tergantung seberapa besar F1 mendapatkan keuntungan saat itu.
Tahun 2012 Caterham menang, tapi musim lalu giliran Marussia yang unggul. Di musim ini Marussia tampaknya unggul lagi karena justru Bianchilah yang menjadi pemecah kebuntuan nirpoin. Dia secara brilian finis di urutan 9 balapan tersulit, GP Monako, dan mendapat dua poin. Kubu Marussia bersorak kegirangan, seolah mereka adalah juara dunia konstruktor. Hingga kini, dua poin itu masih menjadi milik Marussia dan Caterham dipastikan mustahil menyusul walau, katakanlah, Marussia yang masih bersedih ini memutuskan untuk tidak ambil bagian di sisa musim 2014.
Garasi Marussia di Sirkuit Sochi untuk GP Rusia akhir pekan ini bisa dipakai utuh, bahkan nama Jules Bianchi sudah tersedia. Namun tim belum memutuskan apakah akan mencari pengganti pebalap Prancis yang masih koma itu atau tetap ikut dengan satu pebalap (Max Chilton) atau dengan dua pebalap (plus Alexander Rossi).
GP Rusia adalah pendatang baru dalam kalender F1 sejak musim ini.
| Editor | : | Arief Kurniawan |
| Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar