Putih di berbagai ajang antarnegara. Tiap masa dan periode memiliki tingkat kesuksesan sendiri. Di sini FourFourTwo Indonesia memilih 83 serdadu sepak bola Indonesia yang kami anggap terkemuka. Tak ada metode khusus untuk menentukan siapa yang mesti masuk dalam daftar ini. Hanya rasa hormat yang dalam yang jadi landasannya.
(40) Peri Sandria; 24 September 1971
Di skuad SEA Games, Peri memang hanya menjadi pemain pelapis bagi dua juniornya, yakni Widodo C. Putro dan Rochy Putiray. Namun, kala Rochy harus absen di babak semifinal dan final, Peri mampu menggantikan peran Nyong Ambon tersebut dengan cukup baik. Ia memang tidak mencetak gol di dua laga tersebut. Namun, pergerakan dan ketajaman Peri kerap membuat barisan pertahanan lawan kocar-kacir.
(41) Fachri Husaini; Lhokseumawe, 20 Juli 1965
Fachri sempat dicoret dari daftar pemain yang dipersiapkan ke SEA Games 1991 karena alasan indispliner. Pengalaman pahit tersebut sepertinya menjadi pemicu Fachri untuk tidak mengulangi kesalahannya tersebut. Faktanya, nama Fachry selalu masuk dalam daftar pemain timnas hingga di ajang SEA Games 1997. Ia bahkan sempat membuat gol penentu kemenangan timnas atas Singapura di babak semifinal.
(42) Zulkarnaen Lubis; Binjai, Sumatera Utara, 21 Desember 1958
Saat memperkuat timnas PPD 1986, Zulkarnaen merupakan tumpuan Merah-Putih di sektor kiri luar. Ia temasuk pemain serbabisa sehingga sempat dipasang di berbagai posisi oleh Sinyo Aliandoe, pelatih timnas di ajang tersebut.
bersambung
(Penulis: Achmad Lanang, Martinus Raya Bangun
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Majalah Four Four Two Edisi April 2013 |
Komentar