2 untuk keunggulan Si Nyonya Tua (5/10), masih jadi perbincangan hangat.
Kubu tamu mengklaim tuan rumah tidak semestinya menang jika wasit memimpin dengan fair laga yang digelar di Juventus Stadium itu.
Berkat kemenangan di partai big match itu, Gianluigi Buffon dkk. kokoh di puncak klasemen Serie A di enam pertandingan. Hasil itu juga menciptakan sejarah baru bagi Juventus, yang menorehkan rekor 22 kemenangan beruntun di kandang.
Juventus menyakini bahwa start bagus di enam pertandingan musim ini berkat kekuatan sendiri dan bukan bantuan korps pengadil. Supaya lebih sahih, tim juara bertahan memunculkan data yang dikeluarkan Opta untuk membuktikan hal itu.
"Awal yang kuat direfleksikan dari statistik yang dikeluarkan Opta, yang menempatkan Juventus sebagai tim Serie A dengan tendangan ke sasaran dan operan di daerah lawan terbanyak dari kontestan lain di Serie A," tulis Juventus di situs resmi mereka.
Para pembenci Bianconeri mungkin perlu mengetahui data yang ditorehkan tim yang diarsiteki Masimilliano Allegri itu agar tidak terburu-buru melancarkan kritikan maupun serangan membabi buta.
Berikut statistik Juventus dari enam pertandingan di Serie A 2014/15:
86- Percobaan tendangan yang dilesakkan (empat tendangan lebih banyak dari Lazio dan Napoli yang berada di peringkat kedua dalam hal percobaan tendangan dengan jumlah 82 tendangan)
39- Tendangan yang tepat ke sasaran dengan akurasi sebesar 45,3 persen
13- Gol, sehingga satu dari tiga tendangan tepat ke sasaran berbuah gol
2.277- Operan di daerah lawan (terbanyak di antara kontestan Serie A)
3.442- Percobaan operan (nomor dua di bawah AS Roma)
2.966- Operan berhasil (nomor dua di bawah AS Roma)
60,01 persen- Rataan penguasaan bola (di bawah AS Roma dengan 60,63 persen)
45- Tendangan yang dilesakkan lawan ke pertahanan Juventus
2- Gol kebobolan (paling sedikit di antara kontestan Serie A, sama seperti Sampdoria)
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar