3.
Pasalnya, tanggal 15 bulan September ini adalah batas menggaji pemain. Kami tidak punya masalah kehilangan poin dan mendapatkan sanksi denda, tapi tanggung jawab kepada pemain lebih saya utamakan. Sebagai warga Banyuwangi, saya memilih menjaga nama baik di hadapan pemain, yang mayoritas warga kota ini,” sebut Hari.
“Ini pelajaran bagi saya dan publik Banyuwangi. Biar warga atau penonton mengerti bahwa mengurusi sepak bola itu butuh dana besar. Ini pelajaran kalau menonton Persewangi harus membayar tiket. Pemasukan itu untuk membiayai tim. Ini cara saya menyadarkan masyarakat bahwa sepak bola itu mahal kalau ingin prestasi,” ujarnya.
PSSI melalui Sekjen Joko Driyono telah mengungkapkan nasib Persewangi atas tindakan tidak sportif itu. “Status mereka langsung masuk ke ranah Komisi Disiplin PSSI. Pasti akan dihukum,” ucapnya.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Kukuh Wahyudi), Harian BOLA (Penulis: Gatot Susetyo |
Komentar