Manajer Persewangi, Hari Wijaya, telah siap dengan segala risiko atas tindakan tak sportif kala tidak memberangkatkan skuat ke Papua untuk melanjutkan babak 16 besar Grup L.
Kala itu tim besutan Bagong Iswayudi tidak hadir ke kandang Persigubin, Stadion Barnabas Youwe, Sorong, Rabu (10/9). Praktis, Persewangi bakal mendapatkan hukuman sesuai Pasal 10 dari manual liga, salah satunya dinyatakan kalah 0-3.
“Saya akan bersikap ksatria. Semua risiko telah saya pertimbangkan masak-masak. Kami bukannya tak sportif, tapi keadaan keuangan Persewangi memang sedang sekarat. Kalau janji bupati Banyuwangi dipenuhi, kami pasti berangkat ke Papua. Persewangi sebenarnya punya target lolos ke babak 8 besar,” kata Hari.
Perhitungan Hari Wijaya, bila pihaknya memaksakan bertolak ke Papua, akan ada efek domino, yakni Persewangi tak berangkat ke Martapura dan gaji pemain tak terbayar.
“Akhirnya saya harus memilih kebijakan tak populer dengan skala prioritas mana yang terpenting harus dijalankan. Jadi, saya memutuskan tak ke Papua, tapi masih bisa memberangkatkan tim ke Martapura dan gaji pemain aman.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Kukuh Wahyudi), Harian BOLA (Penulis: Gatot Susetyo |
Komentar