Fiorentina bak memiliki dua wajah di musim kompetisi 2014/15. Il Gigliati (Si Bunga Lili) begitu perkasa di kompetisi antarklub Eropa namun mendadak melempem kala mentas di Serie A.
Torehan enam gol dalam hanya dua pertandingan menjadi potret kedigdayaan Juan Cuadrado dkk di pentas kontinental. Gawang Il Gigliati juga masih steril dari terjangan gol lawan.
Tugas arsitek, Fiorentina, Vincenzo Montella, kini adalah menularkan performa ciamik tersebut ke pentas domestik. Start Il Gigliati musim ini terbilang tak meyakinkan dengan catatan satu kemenangan, tiga skor imbang, dan sebiji kekalahan. Dalam lima partai tersebut anak asuh Montella cuma membuat dua gol.
Kesulitan Fiorentina mendulang gol bukannya tanpa sebab. Montella kini tak memiliki banyak opsi di lini ofensif lantaran cedera yang menjangkiti Mario Gomez, Giuseppe Rossi, Joaquin, dan Marko Marin.
Otomatis kala menjamu Inter, Ahad (5/10) di Artemio Franchi, Fiorentina cuma menyisakan Khouma Babacar (21 tahun) dan Federico Bernardeschi (20), sebagai penyerang yang berada dalam kondisi bugar.
Babacar sudah mentas sebagai starter dalam dua partai terakhir liga. Di sisi lain, Bernardeschi masih mengintip peluang untuk melakukan debut starter perdananya bareng Il Gigliati di Serie A.
Bernardeschi sejauh ini telah membuktikan kapasitasnya. Di ajang Liga Europa, ia menorehkan masing-masing satu gol ke gawang Guingamp (3-0) dan Dinamo Minsk (3-0). Pekan lalu, ia juga menyumbangkan assist buat Babacar di laga kontra Torino yang berkesudahan dengan skor 1-1.
Menilik performa menanjak Bernardeshi, bukan tak mungkin Montella bakal memberi kesempatan kepada striker belianya itu untuk mentas sejak menit pertama.
“Saya selalu siap diturunkan. Namun, keputusan ada di tangan pelatih,” kata Bernardeschi di La Gazzetta dello Sport.
Editor | : | |
Sumber | : | La Gazetta dello Sport, Harian BOLA |
Komentar