23 Indonesia, Aji Santoso, menempatkannya dalam barisan skuat Asian Games. Berikut petikan wawancara Ario Yosia dari Harian BOLA dengan gelandang kelahiran 5 November 1991 itu.
Anda menjadi pelanggan timnas junior sejak 2005. Apa resepnya untuk menjaga level permainan terbaik?
Keputusan pemilihan pemain ada di tangan pelatih. Saya tidak pernah menyangka selalu dipanggil membela timnas mulai dari level U-17. Yang saya lakukan terus bekerja keras. Berupaya bermain sebaik-baiknya di klub yang saya bela. Saya merantau jauh-jauh dari Tulehu untuk bisa mengubah nasib lewat sepak bola.
Fokus utama saya tampil sebaik-baiknya di klub agar terus bisa mendapat kontrak bagus, kalau pada akhirnya kerja keras ini diapresiasi dengan mendapat kesempatan membela timnas, saya amat bersyukur. Bisa membela negara merupakan impian semua pesepak bola.
Bagaimana Anda melihat pelatih kepala timnas U-23, Aji Santoso?
Kami telah bekerja sama sejak di timnas U-17 pada tahun 2005. Coach Aji sudah amat mengenal karakter permainan saya. Begitu pula dengan saya, sudah hafal hal-hal yang disukai atau tidak ia suka. Walau punya hubungan dekat sejak lama, bukan berarti ia memberi keistimewaan kepada saya. Coach Aji tipikal pelatih yang tegas. Tanpa ragu, ia menegur pemain jika bermain tidak sesuai instruksi. Saya amat nyaman bekerja sama dengan beliau.
Saat memulai karier di timnas U-17, Anda bermain sebagai gelandang tengah, tapi kini bermain sebagai gelandang sayap. Mana yang lebih nyaman?
Perubahan posisi terjadi saat saya masuk Persija. Pelatih Persija kala itu, Rahmad Darmawan, melihat potensi saya bermain di sayap. Menurut beliau, saya punya kecepatan dan kemampuan menyorongkan umpan-umpan yang akurat dari sisi sayap. Awalnya saya keteteran menjalani peran baru, tapi lama-lama terbiasa juga. Saya justru bersyukur di posisi baru permainan saya jauh berkembang.
Sejujurnya, jika saya kembali bermain di gelandang tengah mungkin akan sedikit kesulitan. Postur saya tidak terlalu tinggi dan besar. Dalam duel satu lawan satu, saya akan sering berhadapan dengan pemain-pemain yang unggul postur. Hal yang akan sangat merepotkan. Walau begitu, saya tidak pernah keberatan berganti posisi.
Seperti apa peluang Indonesia U-23 di Asian Games?
Secara pribadi, saya memprediksi timnas U-23 minimal bisa menembus semifinal. Persaingan tentu lebih berat dibanding SEA Games 2013. Tantangan bagi kami semua untuk bisa melalui persaingan dengan level lebih tinggi.
Kondisi Anda tidak bugar 100 persen menjelang Asian Games imbas bermain di klub. Bagaimana proses penyembuhan cedera?
Lutut saya mengalami memar saat membela Persija kontra Barito Putera. Tidak terlalu parah, tapi tim pelatih meminta saya istirahat, tidak memaksakan diri menjalani latihan berat. Saya berharap bisa tampil di laga perdana penyisihan Grup E melawan Timor Leste.
Ada kans Anda dipanggil ke timnas senior selepas Asian Games. Jika hal itu terjadi, aktivitas Anda akan padat hingga akhir tahun.
Membela timnas merupakan kebanggaan. Saya tentu tidak akan menolak. Indonesia belum pernah juara Piala AFF. Kalau saya diberi kesempatan membantu untuk memecah telur, dengan senang hati saya bersedia.
SIARAN LANGSUNG
Senin, 15 September
Pukul 15.00 WIB
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar