Aremania sangat menarik dicermati. Sejak sama-sama berkiprah di pentas sepak bola nasional, pada awalnya kedua kelompok suporter itu tidak pernah saling bertemu karena Persik dan Arema berada di kasta yang berbeda.
Namun, ketika Persik promosi ke Divisi Utama pada 2003 dan satu level dengan Arema, bibit permusuhan mulai tumbuh. Sosok Iwan Budianto dianggap sebagai pemicu awal gesekan. Iwan, menantu Wali Kota Kediri kala itu, H.A. Maschut, memboyong sebagian besar bintang Arema ke Kediri. Aremania tersulut dan tidak menyukai Iwan.
Setelah itu, pertandingan yang mempertemukan Arema dan Persik kerap berakhir ricuh lantaran gesekan Aremania dan Persikmania. Semisal pada 2008 ketika Arema bermain pada babak 8 besar LI di Stadion Brawijaya, Kediri.
Sebagai imbas terhentinya laga melawan Persiwa yang berakhir ricuh, Aremania yang hadir di Kediri justru terlibat bentrokan dengan warga Kediri, yang mayoritas Persikmania di luar stadion.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Gatot Susetyo) |
Komentar