McLaren menatap GP Malaysia, Minggu (30/3), dengan motivasi tinggi. Hal itu tak lepas dari performa impresif Kevin Magnussen dan Jenson Button pada seri pembuka musim 2014 di Australia.
Magnussen dan Button finis di posisi kedua dan ketiga setelah pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo, didiskualifikasi karena melanggar regulasi terkait batasan aliran bahan bakar 100 kg/jam. Keberhasilan tersebut membuat McLaren menguasai klasemen konstruktor untuk pertama kali setelah dua tahun dengan keunggulan delapan poin atas Mercedes.
Tim yang bermarkas di Woking, Inggris, itu hanya membutuhkan satu balapan untuk bangkit dari keterpurukan pada 2013. Musim lalu merupakan momen terburuk McLaren dalam satu dekade terakhir setelah mereka gagal sekali pun finis di posisi podium.
“Fakta kami memimpin klasemen konstruktor memperlihatkan kekuatan dan rasa lapar tim. Kami tak memiliki mobil terkuat di Melbourne, tapi mampu menjalani balapan secara luar biasa,” kata Direktur Lomba McLaren, Eric Boullier, kepada ESPN.
Mercedes boleh memenangi balapan di Albert Park lewat Nico Rosberg. Namun, mereka belum memiliki mobil yang dapat diandalkan seperti McLaren setelah Lewis Hamilton mundur dari lomba karena kerusakan teknis. Menurut Boullier, dengan pengembangan yang terus dilakukan, McLaren pasti mampu mengejar kecepatan Mercedes.
“Target kami di Malaysia adalah mempertahankan posisi di klasemen konstruktor dan memperkecil selisih dari Mercedes. Namun, kecepatan tak ada artinya tanpa keandalan. Kami harus tetap fokus memastikan mobil berada dalam konsisi terbaik tanpa mengalami masalah,” ujar Boullier.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Oka Akhsan
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar