Keputusan PT Liga Indonesia menempatkan Yahukimo FC di Grup 8 membuat manajemen klub asal Papua itu tidak jadi berkandang di Jawa Timur.
“Awalnya kami mengajukan Pasuruan atau Batu, Malang, sebagai kandang. Namun, dengan adanya kepastian pembagian grup, kami memutuskan bermain di Makassar atau Bone,” ujar Rivai Arsyad, Wakil Manajer Yahukimo.
Yahukimo tergabung di Grup 8 bersama dengan Persiwa Wamena, Persifa Fakfak, Perseka Kaimana, PSBS Biak, Persigubin Gunung Bintang, Persidafon Dafonsoro, dan Persewon Wondama
Menurut Rivai, Makassar atau Bone adalah pilihan realistis. Apalagi, mayoritas pemain Yahukimo berasal dari Makassar. Alasan lain adalah Yahukimo kesulitan mencari lapangan yang sesuai standar di Papua karena sudah dipakai klub lain.
“Kami sudah melakukan negosiasi dengan pengelola Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, dan Stadion La Patau, Bone. Kalau acuannya nilai sewa stadion, kemungkinan kami memilih La Patau karena lebih murah,” papar Rivai.
Saat ini, lanjut Rivai, skuatnya tengah berlatih intensif di Makassar. Mereka ditangani oleh Rahman Usman, eks striker PSM. “ Selain menggeber persiapan teknis, manajemen juga sedang melakukan pendekatan ke sejumlah calon sponsor. Kami tidak ingin Yahukimo berhenti di tengah jalan karena terkendala keuangan,” ujar Rivai.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Abdi Satria
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar