Gresik United menjadi salah satu tim yang prestasi dan materi pemainnya tak sebanding. Dengan mengandalkan pemain populer semacam Otavio Dutra, Shohei Matsunaga, Pedro Javier, dan Gustavo Chena, GU semestinya bisa bersaing dan berada di papan atas.
Alih-alih bersaing dengan tim mapan lain, klub pujaan Ultras Mania itu tenggelam di papan bawah dan belakangan terancam degradasi. Pantas jika fan dan publik penasaran dengan dapur GU.
Dengan perekrutan pemain bintang yang kabarnya menembus angka Rp2 miliar, hanya untuk Dutra, klub yang bermarkas di Kota Santri itu terbilang tidak terkendala dalam hal keuangan di sepanjang musim ini.
Bukti lain, klub nyaris tidak pernah terlambat membayar gaji Kacung Khoirul Munif dkk. kendati kewajiban pembayaran gaji per bulan terbilang tinggi.
Kondisi itulah yang memicu Ultras kerap melakukan aksi unjuk rasa ke manajemen. “Bagaimana kami tidak kecewa, materi pemain bagus tetapi tim terpuruk. Kami melakukan demonstrasi bukan karena benci, melainkan untuk menunjukkan betapa pedulinya kami dengan tim,” kata Tharom, tokoh Ultras.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Sahlul Fahmi, Aning Jati) |
Komentar