Dari akademi sepak bola Southampton, merekah di Tottenham Hotspur, dan kini menjadi salah satu dari tiga mesin gol Real Madrid. Gareth Bale berevolusi menjadi bagian elite dari pesepak bola terbaik dunia dengan banderol harga selangit.
Sempat mengawali karier sebagai bek kiri, sayap kiri, hingga gelandang serang di belakang striker, kini ia harus membiasakan diri bermain sebagai penyerang kanan Madrid. Seberapa pun bagusnya permainan Bale, rasanya ia tak mungkin menggeser pos Cristiano Ronaldo di sebelah kiri.
Buat Bale, tak masalah bermain di mana saja. Ia sudah merasa nyaman bermain di kanan. “Saya sangat nyaman bermain sebagai sayap kanan. Saya juga pernah bermain di posisi itu di Spurs dan tim nasional Wales,” kata Bale seperti dilansir Marca.
Sekarang mungkin sudah nyaman, tapi proses adaptasinya tak mudah. Ia praktis tak berperan banyak sepanjang paruh pertama kompetisi. Cedera pun menambah pelik situasinya.
“Membiasakan diri dengan perubahan itu sulit, baik kotanya maupun tim. Sekarang saya sudah bisa menikmati. Saya terus berkembang. Sejauh ini yang paling terasa ada di sisi taktik. Jarang sekali bola-bola panjang di Spanyol. Fokusnya adalah mencari penguasaan dan pergerakan pemain. Hal itu yang membuat La Liga lebih menarik buat saya karena levelnya sangat tinggi,” tutur Bale.
Kini, adaptasi mulai sempurna dan cedera tak lagi mengganggu. Bale bahkan bisa tampil penuh 90 menit dalam enam dari tujuh laga terakhir Madrid, sesuatu yang sulit terjadi di awal musim. Torehannya juga baik, 14 gol dan 10 assist, tetapi Bale belum puas dan mengaku ingin berkontribusi lebih.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Rizki Indra Sofa
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar