Suporter berulah, klub harus bertanggung jawab. Kondisi itulah yang kini dihadapi Persiba Bantul. Akibat insiden bentrokan sesama suporter sendiri, tim yang musim lalu berlaga di LPI itu terkena dampaknya.
Persiba Bantul dipastikan terusir dari Stadion Sultan Agung untuk laga kandang melawan Pusam karena izin dari pihak kepolisian tak turun. Pertandingan dimainkan tanpa penonton di Stadion Sasana Krida, Yogyakarta. Artinya, tim asuhan Sajuri Syahid itu mendapat kerugian ganda: tak ada pemasukan dan dukungan fan.
Manajer Persiba Bantul, Hanung Raharjo, menuturkan pihaknya terus melakukan lobi agar laga kandang selanjutnya melawan Mitra Kukar (16/3) bisa dimainkan di Bantul. Namun, mepetnya waktu membuat keinginan itu belum bisa terwujud.
“Pihak kepolisian tetap mensyaratkan adanya perdamaian suporter, sementara interval dua pertandingan kandang sangat singkat. Jadi, kemungkinan besar laga melawan Mitra masih dimainkan di Stadion Sasana Krida, AAU,” ucap Hanung.
Kepolisian Resor Bantul sejauh ini bertahan dengan persyaratan itu atau izin tidak akan turun. Di sisi lain, Hanung mengaku tidak tahu sampai kapan ketidakharmonisan antarsuporter terjadi.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Gonang Susatyo, Aning Jati
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar