Kondisi internal Napoli kurang kondusif jelang lawatan ke kandang Genoa di pekan pembuka Serie A 2014/15, Minggu (31/8). Gagal lolos ke fase grup Liga Champion musim ini menjadi penyebabnya.
Tim arahan Rafa Benitez dibungkam 1-3 oleh Athletic Bilbao di leg II playoff. Secara agregat, Napoli kalah 2-4.
Menurut rumor yang beredar di Italia, hasil negatif ini memicu perselisihan antara Benitez dan Presiden Aurelio De Laurentiis. Isu lain meyakini striker andalan, Gonzalo Higuain, ingin hengkang.
Genoa dapat memanfaatkan kekisruhan dan amarah yang tengah dirasa kubu tamu. Meski secara materi pemain masih kalah kualitas, I Rossoblu sadar mereka sulit ditaklukan di depan pendukung sendiri.
Sejak sama-sama promosi ke Serie A pada 2007/08, dua tim ini sudah berduel tujuh kali di Stadio Luigi Ferraris. Genoa menang empat kali, sementara sang rival tiga.
Tuan rumah dapat menurunkan kekuatan penuh karena hanya Nicolas Burdisso dan Luca Antonini yang dibekap cedera. Striker anyar Mauricio Pinilla, raja gol Cagliari di liga musim lalu, berpotensi menebar ancaman ke pertahanan Napoli.
Tim pengunjung bukan tanpa peluang mempermalukan Genoa. Amarah yang berkobar pasca tersisih dari LC boleh diluapkan di Genoa. Dengan pola 4-2-3-1, Higuain kembali menjadi ujung tombak timnya. Kinerja bomber asal Argentina itu bakal ditopang trisula Jose Callejon, Marek Hamsik, dan Dries Mertens.
Pekerjaan rumah Benitez adalah di sektor pertahanan. Eks manajer Liverpool ini mungkin membuat perubahan di lini tersebut. Bek kiri Faouzi Ghoulam, yang mendapat cedera di laga kontra Bilbao, akan digantikan Miguel Britos.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar