Sepak bola merupakan salah satu cara menciptakan perdamaian di suatu tempat. Tidak jarang konflik di satu negara berhenti sejenak karena kedua pihak yang bertikai duduk bersama menyaksikan pertandingan sepak bola.
Kondisi di atas menginspirasi legenda Internazionale, Javier Zanetti buat menggelar pertandingan amal. Targetnya adalah untuk meredam konflik antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza. Partai tersebut dinamakan Match for Peace.
Pemimpin Vatikan sekaligus umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, ikut medukung inisiatif Zanetti. Sebagai umat beragama, Paus merasa prihatin dengan situasi panas di sana yang terus mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Ia berharap laga ini bisa menggugah hati para pemimpin Palestina dan Israel agar menempuh solusi diplomatik dan mengakhiri konflik.
Pertandingan dilangsungkan di Stadion Olimpico, Roma, pada Senin (1/9), dengan diikuti puluhan pemain dan mantan pemain yang memiliki latar belakang keyakinan berbeda, di antaranya Mesut Oezil (Islam), Diego Maradona (Katolik), Roberto Baggio (Buddha), Yossi Benayoun (Yahudi), dan Yuto Nagatomo (Shinto).
Peserta dibagi menjadi dua tim. Maradona dan Baggio tergabung dalam Tim Scholas, yang dikapteni oleh Gianluigi Buffon. Tim lainnya bernama Pupi dan dikapteni Javier Zanetti.
Laga berkesudahan dengan kedudukan 6-3 buat kemenangan tim Pupi. Keenam gol disarangkan oleh Mauro Icardi (3), Andriy Shevchenko (2), dan Tomer Hemed. Sedangkan gol tim Scholas dicetak Juan Iturbe, Baggio, dan Roque Santa Cruz.
Daftar pemain Laga Damai untuk Gaza:
Kiper: Andres Palop, Dudu Aouate, Fernando Muslera, Gianluigi Buffon, Juan Pablo Carrizo
Bek: Andrea Ranocchia, Degu Debebe, Diego Lugano, Gabriel Heinze, Ivan Cordoba, Javier Zanetti, Jose Chamot, Nicola Legrottaglie, Paolo Maldini, Yuto Nagatomo
Editor | : | Indra Citra Sena |
Sumber | : | Daily Mail dan berbagai sumber |
Komentar