Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir boleh tiga kali menjuarai All England. Namun, khusus untuk putri, Susi Susanti masih menjadi putri terbaik Indonesia di All England
Keberhasilan meraih empat gelar juara All England dan satu kali menjadi runner up adalah sebuah catatan yang menjadikan legenda hidup bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, sebagai atlet tunggal putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Menjadi yang terbaik di tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994, Susi Susanti menjadi satu-satunya pemain putri Indonesia yang sukses di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut. Mengawali keikutsertaan All England di tahun 1989, Susi Susanti yang kala itu baru berusia 18 tahun berhasil melaju ke partai puncak.
Namun, pengalaman bertanding yang masih minim di tingkat internasional membuat Susi Susanti harus menyerah dua set langsung dari pebulutangkis senior Cina, Li Lingwei (8-11 dan 4-11). Setahun berikutnya, wanita bernama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti ini kembali mencapai final.
Kali ini, Susi Susanti berhasil menjadi juara setelah menuntaskan perlawanan wakil Cina, Huang Hua, dengan dua set langsung (12-11 dan 11-1). Indonesia pun sukses membawa pulang gelar tunggal putri pertama sepanjang keikutsertaan di All England.
Prestasi pemain kelahiran Tasikmalaya ini kemudian berlanjut di tahun 1991, 1993, dan 1994. Di tahun 1994, gelar juara yang diraih Susi Susanti menggenapi raihan yang sama di nomor tunggal putra, melalui Hariyanto Arbi. Merah-putih pun berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri.
Pencapaian terakhir Susi Susanti ini sekaligus menjadi 'penutup' gelar juara tunggal putri Indonesia. Hingga tahun 2014, wakil Merah-putih belum pernah lagi meraih juara, dan bahkan mencapai partai final. Para pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selalu gagal memoles para pemainnya untuk menjadi The Next Susi Susanti.
Laporan: Indra Citra Sena
Editor | : | Bolanews |
Komentar