Mencuatnya nama Evan Dimas di jajaran teratas menit bermain terbanyak tak mengherankan. Sejak Piala AFF 2013, sang gelandang terlihat menonjol. Ia otak permainan di lini tengah. Catatan statistik kapten tim ini selalu masuk jajaran terbaik.
Hanya, ketergantungan tim yang begitu besar pada sosok pemain didikan Mitra Surabaya itu berisiko tinggi. Saat penampilan Evan meredup, performa timnas U-19 juga ikut menurun.
Saat dua uji coba melawan Myanmar di Jakarta, Evan tak berkutik karena pergerakannya dimatikan oleh lawan. Timnas U-19 akhirnya menuai hasil mengecewakan, hanya bermain seri 1-1 dan kalah 1-2. Saat tampil di Hassanal Bolkiah Trophy, kejadiannya tak jauh berbeda.
Solusinya, gelandang pelapis, Paulo Sitanggang, mengambil alih peran Evan. Catatan statistik Paulo relatif bagus, tetapi ia tak bisa membawa dampak pada permainan keseluruhan timnas U-19.
Di waktu tersisa masa persiapan Piala AFC U-19, Indra tentu harus mengatur ritme rotasi pemain. Timnas membutuhkan pemain pelapis yang bisa menjadi pembeda kala pemain inti tak bisa tampil atau dijaga ketat oleh lawan.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar