Irfan Bachdim, pemain yang pernah menimba ilmu di tim junior Ajax ini mengaku masih harus meyakinkan pelatih soal kemampuannya tampil di berbagai posisi. Irfan juga menyiratkan perubahan peran sebagai salah satu bentuk kerja kerasnya.
“Saat tiba, saya datang sebagai penyerang. Namun, saat persiapan pramusim ini, saya ditempatkan sebagai gelandang kanan. Di sana, saya mesti ikut bertahan saat lawan menyerang, jadi saya juga praktis menjadi bek kanan,” ucap dia.
Namun, perubahan posisi hingga harus turun bertahan tidak membuat pria kelahiran Amsterdam, Belanda, ini merasa kesal. “Saya bersedia ditempatkan di mana saja. Depan, tengah, belakang, di mana saja. Berada di sebelas awal atau bangku cadangan, tak masalah. Apa pun yang dibutuhkan agar saya bisa bermain,” kata pria berusia 25 tahun itu.
Akan tetapi, keputusan ayah seorang putri itu bermain atau tidak berada di tangan pelatih Hiroshi Jofuku. Walau menilai Irfan sudah memiliki kecepatan yang dibutuhkan dalam kompetisi di Jepang, sang pelatih Ventforet mengisyaratkan kans Irfan bermain atau tidak masih berimbang.
Ketua klub Ventforet, Kazuyuki Umino, malah mengatakan bahwa peluang Irfan bermain sebagai starter bakal lebih besar di ajang Piala Liga Jepang.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Christian Gunawan dari Jepang
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar