77, Sabtu (22/2) di GOR UNY Yogyakarta.
Katon Ajie Baskoro dkk. menyusul tim putrinya yang sudah lebih dulu memastikan diri lolos ke babak final setelah menang atas tim putri Perbanas. Katon Aji menjadi motor serangan sekaligus penyumbang poin terbanyak bagi timnya pada pertandingan ini. Katon berhasil menyumbang 29 poin, 15 poin diantaranya bahkan dia cetak dari area tiga poin dari lima kali percobaan.
Musim ini Ubaya memang tampil sangat gemilang. Mereka datang ke Yogya dengan status sebagai juara McDonald’s East Java Conference tanpa sekalipun menelan kekalahan. Anak-anak Surabaya punya catatan mengagumkan soal produktivitas menyarangkan bola ke jaring lawan, dari 10 pertandingan yang mereka lalui sebelum sampai ke babak Grand Final, Katon dkk berhasil mencetak rata-rata 86.5 poin.
Nuansa partai final sangat terasa pada pertandingan antara dua juara conference ini. Sejak awal laga kedua tim terus berganti mencetak poin. Total 40 poin tercipta di 10 menit pertama, 21 untuk UPH dan 19 poin sementara untuk Ubaya.
Di kuarter kedua UPH mendominasi jalannya laga. Hans Abraham dan Jonathan Hurst menyumbang banyak poin pada kuarter ini. UPH unggul cukup jauh 48-38.
Memasuki babak kedua, sang pelatih menemukan celah untuk mematikan poin UPH. Coach Wellyanto menginstruksikan Katon dan Decuvanizer secara khusus untuk menjaga Hans Abraham dan Jonathan.
Hasilnya UPH hanya mampu menambah 11 poin dan membuat mereka balik tertinggal 59-69. Di kuarter terakhir Ubaya terus menjaga tempo permainannya, mereka terus memimpin dengan marjin cukup jauh. Di dua menit terakhir laga UPH banyak melakukan sacrifice foul untuk mencegah Ubaya terus memainkan bola. Namun Katon dan Rico yang seringkali dilanggar berhasil memanfaatkan free throw yang mereka dapat. Hingga akhir laga Ubaya tetap memimpin 90-77.
Di partai final Ubaya akan berhadapan dengan UEU yang juga secara mengejutkan berhasil mengalahkan juaa bertahan ITHB dengan skor 81-70.
Sumber: ligamahasiswa.co.id
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar