Presiden Barcelona, Josep Bartomeu memrediksi bahwa Pep Guardiola suatu hari akan kembali ke "keluarga besar" Barcelona suatu hari nanti.
Setelah pergi dari klub Catalan itu pada 2012, Guardiola memimpin Bayern Muenchen ke puncak klasemen Bundesliga pada musim pertamanya di Liga Jerman.
Sementara itu, Barcelona berjuang keras di bawah kepemimpinan Gerardo Martino tahun lalu, yang kini telah digantikan oleh mantan kapten klub, Luis Enrique. Jadi, sangat mungkin para pendukung Barca merindukan era Guardiola sekali lagi.
Bartomeu sendiri yakin Guardiola akan mengikuti langkah Enrique dan kembali ke "keluarga" pada titik tertentu dalam kariernya sebagai manajer.
"Mereka yang punya Barca di hati (akan) kembali membantu klub. Saya melihat banyak individu yang bakal ada di Barca di masa depan", kata Bartomeu ketika ditanya tentang Guardiola dalam sebuah wawancara dengan CNN bersama James Montague dan Amanda Davies:
"Pada 2022, banyak pemain yang berada di sini sekarang, atau yang lain yang saat ini di klub lain, akan kembali ke Barca sebagai pelatih, direktur sepak bola, atau bahkan presiden. Sebab, pada akhirnya kita semua seperti satu keluarga besar."
Guardiola tercatat sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola, meski hanya memiliki punya enam tahun pengalaman manajerial. Dia telah memenangi 14 trofi selama empat tahun di kursi panas Blaugrana, termasuk tiga gelar La Liga dan dua di Liga Champion.
Satu hal yang penting untuk dicatat, perkembangannya gaya bermain Barca menguatkan citranya di kancah sepak bola modern. Guardiola menerapkan gaya "tiki-taka", sebuah ritme operan cepat yang mengutamakan penguasaan bola di atas segalanya.
Gaya tersebut merasuk ke dalam tim, mulai dari kiper Victor Valdes, yang sering memulai permainan dengan umpan pendek ke bek, tidak langsung menendang bola ke suatu lokasi acak di tengah lapangan. Barca lebih suka menjaga penguasaan bola dan memastikan lawan bekerja keras untuk mendapatkannya kembali, yang diharapkan bakal membuka banyak celah yang bisa dimanfaatkan.
Pep juga dipandang telah memupuk bakat Lionel Messi hingga menjadi bintang besar. Dia bisa mendongkrak potensi Messi tanpa mengurangi pentingnya peran bintang lainnya, memperkuat kualitas individu dengan memungkinkan semua pemain untuk mengembangkan diri.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | Bleacher Report |
Komentar