Belum menyelesaikan tunggakan gaji, persoalan dualisme PSMS Medan juga belum berakhir. Beberapa hari ini, dua PSMS (versi dr Muhammad Fauzi dan Indra Sakti Harahap) sudah menggelar di hari dan tempat yang sama di Stadion Kebun Bunga.
PSMS versi dr Fauzi ditangani oleh Edi Syahputra dan versi Indra Sakti Harahap oleh Kustiono. Mau tak mau, lapangan Stadion Kebun Bunga kembali harus dibagi dua.
Kejadian yang sama dalam dua tahun musim terakhir terulang. Sama ketika masih ada sebutan PSMS LPIS yang menggunakan lapangan sisi kanan dan PSMS PT. LI di sebelah kiri.
Kondisi dualisme yang tidak berkesudahan sangat disesalkan. "Kalau begini terus, PSMS ada dua, lebih bagus enggak usah ikut. Karena toh pemilik Kota Medan sendiri tak mau tau dengan persoalan PSMS ini. Nanti kalo tak ikut berkompetisi baru mereka sadar," ujar Amrustian, pelatih yang juga sekaligus pengamat sepakbola Sumatera Utara.
"Polemik berebut legalitas juga belum selesai. Saya pikir waktu juga yang akan menentukannya," sambungnya.
Selain itu, persoalan tunggakan gaji juga masih belum dapat diselesaikan PSMS. Sidang ketiga gugatan akan digelar tanggal 28 Februari mendatang di Pengadilan Negeri Medan.
Laporan: Abdi Panjaitan
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar