19, Indra Sjafri, menginginkan tim polesannya bertemu lawan yang doyan menyerang. Bukan tanpa tujuan, tekanan yang dilakukan lawan dianggap sangat penting untuk menguji kekuatan timnya yang sebenarnya. Tampaknya, harapan Indra akan terpenuhi ketika timnya bentrok lawan tim Pra-PON Jatim proyeksi PON Jabar 2016 mendatang, Jumat (21/2) di Stadion Gelora Bangkalan.
Pelatih tim Pra-PON Jatim, Hanafing, mengisyaratkan timnya bakal meladeni permainan terbuka yang diterapkan timnas U-19. “Mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kami akan berikan tekanan sepanjang pertandingan kepada timnas U-19,” ujar Hanafing.
Janji Hanafing bukan pepesan kosong. Dalam sesi latihan dua hari terakhir, Hanafing membuat simulasi pertandingan lawan timnas U-19. Ia juga mencermati rekaman pertandingan yang dijalani Evan Dimas dkk. selama Piala AFF 2013, Kualifikasi Piala Asia lawan Korsel dan enam uji coba terakhir.
“Berbeda dengan tim-tim di Jateng dan Yogyakarta, karena karakter dan gaya main tim ini lebih keras dan cepat. Timnas U-19 harus waspada karena kami akan terus membuat mereka terkaget-kaget, sebab kami akan menggempur dan membuat lini belakang mereka tak nyaman," ujar Hanafing
Ia menjamin, Indra akan puas karena tim Pra-PON Jatim tak akan bertahan ketika kalah bola. Hanafing telah mendoktrinasi anak buahnya untuk tak takut kalah layaknya tim-tim yang dihadapi Juara Piala AFF U-19 dalam laga uji coba sebelumnya. “Kalau tim-tim di Jateng banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik, kami tidak mengenal itu di pertandingan ini,” sebutnya.
Wajar jika Hanafing sangat percaya diri. Tujuh kali kemasukan dari 15 pertandingan yang dijalani tim Pra-PON selama mengikuti kompetisi Divisi III dengan nama Perseba Super dianggap sebagai bekal bagus untuk pertandingn ini.
Untuk membongkar pertahanan Timnas U-19 yang digalang Hansamu Yama dan M Sahrul Kurniawan, Hanafing mempersiapkan duet penyerang utama Riki Hamzah dan Ridho Nur Cahyo. "Mereka berdua adalah top scorer kami. Kami juga punya Zainuri dan Septian di lini belakang. Pemain belakang kami memiliki postur tinggi besar. Mereka akan menjadi tembok kokoh yang akan menyulitkan para striker timnas U-19," tutup Hanafing.
(Fahrizal Arnas)
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar